Khusus Ibu yang baru saja melahirkan, berbagai pantangan setelah melahirkan ataupun mitos melahirkan, seperti menanam ari-ari yang bagaikan sebuah kewajiban. Tak hanya orang tua yang menganjurkannya, mertua bahkan sampai kakek dan nenek Ibu kerap mengingatkan dengan acara menanamkan ari-ari si kecil.
Ya, prosesi menanam ari-ari memang sangat dikenal di masyarakat Ibu. Hal ini tentunya tidak mengagetkan, karena nusantara tempat Ibu lahir memiliki sejarah nenek moyang yang berperadaban tinggi. Setiap proses kehidupan yang dilewati penuh dengan ritual dan filosofi yang kental. Mulai dari lamaran, pernikahan, hamil tujuh bulanan hingga penanaman ari-ari dilakukan dengan penuh khidmat.
Ibu tentunya penasaran apakah menanam ari-ari hanya mitos melahirkan nenek moyang atau sesuatu yang harus dilakukan secara medis. Tentunya Ibu harus tahu kebenaran ini agar Ibu tidak terjebak antara mitos dan fakta.
Peran Ari-ari
Sejatinya, ari-ari merupakan sesuatu yang diagungkan dan dihormati dalam masyarakat Ibu. Pasalnya, ari-ari merupakan sumber makanan satu-satunya bagi si kecil selama berada di perut.
Tanpa ari-ari mustahil si kecil dapat bertahan hidup di perut Ibu. Karena fungsinya yang vital ini maka Ibu perlu menghormati benda ini dengan menguburkannya di tempat yang layak pasca si kecil lahir ke dunia.
Mitos Vs Fakta
Beberapa dari Ibu mungkin sudah mengetahui bahwa ari-ari harus dipendam atau dikuburkan di halaman rumah. Namun beberapa di antara Ibu mungkin memilih memendam di rumah orang tua atau mertua. Apakah hal ini punya pengaruhnya bagi pertumbuhan dan kehidupan si kecil kelak?
Berikut ini beberapa daftar mitos melahirkan dan arti yang terkandung di dalamnya :
Ari-ari dikubur di sekitar rumah. Tentunya cara mengubur ari-ari di dalam tanah merupakan cara yang paling tepat untuk membuang benda ini. Ya, tentu Ibu berpikir mustahil jika ari-ari dibuang di tempat sampah, ataupun malah dibuang begitu saja di sungai. Jadi, tanpa ada maksud gaib atau sebagainya, menanam ari-ari merupakan hal yang paling tepat dilakukan untuk membuang benda ini.
Makam ari-ari diberikan lampu selama beberapa bulan. Bagi sebagian orang, hal ini dianggap memiliki makna gaib tersendiri seperti adanya peri yang menjaga si bayi dan sebagainya. Lampu ini ditujukan selain guna menandai tempat dikuburnya ari-ari, cahaya yang dihasilkan juga dapat menandakan agar orang-orang yang lewat di depan rumah tidak membuat kegaduhan atau suara-suara mengagetkan. Umumnya, suara gaduh dan bising dapat mengganggu si kecil dan membuatnya rewel.
Makam ari-ari diberikan berbagai rempah-rempah mulai dari daun salam, dan masih banyak lagi. Sejatinya hal ini tidak ada hubungan langsung dengan si kecil. Namun, berbagai filosofi yang terkandung di dalamnya dapat memberikan aura positif bagi keluarga contohnya, beras merah yang berarti kemakmuran, tulisan arab yang berarti kesalihan, dan masih banyak lagi.
Inilah 6 fakta tentang ari-ari (placenta).
1. Dibersihkan dan Dikubur.
Ritual ari-ari banyak dilakukan di berbagai daerah di Indonesia. Beberapa adat di Indonesia mensyaratkan Ayah bayi-lah yang wajib mencuci dan menguburnya.
Mengapa harus dikubur?
Ada fakta logis yang menyertainya. Ari-ari bayi merupakan bagian tubuh dari Moms dan selubung janin dalam rahim. Dia dihormati sebagai bagian dari tubuh manusia
Mengubur (memendam) placenta di dalam tanah juga untuk kebersihan dan kesehatan lingkungan. Sebab placenta itu akan segera membusuk bila tidak dipendam. Placenta perlu dijaga agar tidak dimakan babi hutan, anjing atau kucing.
Rumah sakit biasanya sudah membersihkannya. Keluarga hanya menerima sudah dalam kondisi bersih dalam kendil (gerabah kecil dari tanah liat).
2. Bahan Stem Cell.
Fakta Tersembunyi Tentang Ari-Ari beikutnya adalah tentang banyaknya penelitian yang mengemukakan bahwa di dalam plasenta dan tali pusat terdapat sebuah stem cell. Stem Cell bermanfaat sebagai bibit kloning untuk penyembuhan berbagai ragam penyakit.
Kalangan kedokteran telah berhasil menemukan metode pengobatan dengan memanfaatkan sel induk (sel inti) darah di tali pusar (tali pusar) yang terhubung dengan ari-ari
3. Penyembuhan
Sel induk merupakan salah satu bahan untuk pengobatan penyakit leukemia, gangguan asma, mata, atau pembusukan luka. Bisa digunakan untuk penyembuhan saudara kandung dengan transplantasi sel induk.
4. Kepentingan Kedokteran.
Menurut hasil penelitian kedokteran, ternyata ari-ari banyak mengandung zat, enzim, dan hormon yang efektif dijadikan obat-obatan. Placenta juga mengandung berbagai jenis antibodi untuk penyakit cacar, influenza, dan difteri. Protein plasenta juga mengandung interferon, untuk mengendalikan epidemik virus, dan imunisasi pasif.
Kandungan dalam ari-ari sudah banyak dimanfaatkan di negara maju, yang disebut dengan ekstrak placenta. Ini Fakta Tersembunyi Tentang Ari-Ari.
5. Sebagai Kosmetik.
Fakta lain ari-ari bayi dipakai sebagai bahan kosmetik dan obat kebugaran. Aneka produk kosmetik bahannya mengandung plasenta. Namun realitas faktanya belum bisa dibuktikan.
6. Plasenta sebagai obat alternatif
Plasenta dipakai juga sebagai obat alternatif bagi bayi bila terserang sakit. Tali pusar yang dibiarkan mengering kemudan dipakai sebagai ramuan. Sampai saat ini belum ada penelitian yang bisa membuktikan kebenarannya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar