Berbicara mengenai burung hantu pastinya banyak orang yang mengaitkan burung yang satu ini dengan hal-hal yang negatif yang berhubungan dengan mitos. Banyak sekali masyarakat dunia ini berpendapat bahwa burung hantu erat kaitannya dengan kematian. Mendengar namanya saja sudah bisa dirasakan aura makhluk astral. Salah satu negara seperti Indonesia juga mempercayai tentang mitos pada hewan terbang yang satu ini. Seperti masyarakat jawa yang selalu mengaitkan burung ini dengan berbagai macam hal seperti munculnya sosok astral apabila ada burung hantu. Bahkan tidak hanya di pulau Jawa, salah satu daerah seperti di Bali juga mempercayai tentang keberadaan burung yang satu ini. Untuk info lebih lanjut kita simak pembahasan berikut ini.
Lambang Kematian
Seperti yang sudah dibahas sebelumnya, orang jawa meyakini bahwa mitos dari burung hantu ini sangat berkaitan erat dengan makhluk astral. Salah satu kepercayaan yang sampai saat ini masih dipegang teguh oleh masyarakat jawa yaitu sebagai lambang kematian. Mitos burung hantu yang satu ini konon merupakan burung pemanggil roh. Jadi bila ada burung Hantu di sekitar rumah, berarti ada orang yang akan meninggal di rumah tersebut beberapa hari kedepan. Bahkan ada mitos yang lebih ekstrim. apabila kita menirukan suara burung Hantu tetapi si burung tidak menjawab maka hal tersebut berarti bahwa kita akan mati dalam beberapa hari kedepan.
Walaupun memang banyak juga yang tidak mempercayai adanya mitos yang satu ini namun hal ini juga banyak dibuktikan dari beberapa gambar yang memang digambar oleh suku maya dari peninggalannya. Peninggalan tersebut memperlihatkan memang tidak semua mitos dari burung hantu merupakan lambang dari sesuatu yang negatif. Tetapi burung yang satu ini juga merupakan salah satu lambang dari kebijaksanaan yang sangat besar. Kekuasaan dari burung malam ini memang menjadi salah satu burung yang berkuasa pada beberapa wilayah. Selain itu juga banyak kelebihan yang bisa dilihat dari burung ini yang juga bisa diambil sisi positifnya.
Mitos Burung Hantu di Luar Negeri
Selain di Indonesia, banyak juga masyarakat di seluruh dunia yang juga memiliki cerita mitos dari burung hantu. Berikut ulasannya.
Di India, suara burung hantu bisa jadi salah satu pertanda akan datangnya kematian.
Sementara itu di Yunani lain lagi, apabila ada burung hantu yang terbang mengitari pasukan yang tengah berperang, maka itu pertanda bahwa pasukan tersebut akan menang di medan perang. Tidak hanya itu saja, burung hantu yang terbang di atas barisan pasukan juga dianggap pelindung serdadu sekaligus pertanda kemenangan
Di Indian, burung hantu sebagai penolong dan melambangkan kebijaksanaan dan juga kematian.
Di negara Roma, burung hantu yang hinggap di sekitar rumah melambangkan kematian. kematian Julius Caesar, Augustus, Commodus Aurelius, dan Agrippa merupakan beberapa contoh kematian yang diawali hinggapnya burung hantu.
Di Roma, burung hantu dianggap sebagai jelmaan tukang sihir yang minum darah bayi
Di Inggris burung hantu justru dianggap membawa keberuntungan.
Itulah beberapa kepercayaan masyarakat tentang burung hantu. Berbagai cerita tersebar karena memang ada beberapa bukti yang mengarah pada hal tersebut. Namun yang pasti suatu mitos bisa dipercaya ataupun juga tidak. Burung hantu tetaplah burung yang memang diciptakan untuk suatu alasan tertentu. Semoga informasi ini bermanfaat dan bisa dijadikan salah satu referensi untuk menambah wawasan Anda.
Fakta unik burung Hantu
Burung Hantu bisa ditemukan di semua habitat yang berbeda di seluruh dunia, kecuali di Antartika.
Terdapat lebih dari 220 spesies burung Hantu. Namun, yang pasti hanya terdapat 19 spesies burung hantu yang ditemukan di Amerika Utara.
Kebanyakan burung Hantu tidak bermigrasi, tetapi mereka dapat hidup nomaden dalam mencari sumber makanan terbaik.
Fosil burung Hantu telah ditemukan sejak 58 juta tahun yang lalu. Fosil burung hantu terbesar, Orinmegalonyx oteroi memiliki tinggi sekitar 3 meter.
Burung Hantu terbesar dinamakan burung Hantu Abu-abu (Strix nebulosa. Burung ini memiliki tinggi 32 inci atau sekitar 84 cm.
Burung Hantu terkecil di dunia adalah Elf Owl (Micrathene whitneyi) dengan ukuran hanya 5-6 inci dan berat sekitar 1,5 ons. Burung yang memiliki kepala bundar ini terdapat di daerah Amerika Serikat dan Meksiko.
Semua burung Hantu memiliki postur tubuh tegak dan mata menghadap ke depan yang memberi mereka penglihatan teropong, sama seperti manusia.
Mata burung Hantu disokong oleh soket mata bertulang. Burung ini juga tidak dapat mengerlingkan mata, tetapi burung Hantu mampu memutar kepala hingga 270 derajat.
Burung Hantu memiliki tiga kelopak mata: satu untuk berkedip, satu untuk tidur, dan satu untuk menjaga mata tetap bersih dan sehat.
Burung Hantu tidak dapat melihat objek yang terlalu dekat atau rabun dekat. Burung Hantu tidak dapat melihat dengan jelas dalam jarak beberapa sentimeter di depan mata. Untuk menangkap mangsa, burung Hantu menggunakan filoplumes. Filoplumes adalah bulu kecil di paruh dan kaki yang bertindak sebagai antena. Dengan bulu kecil inilah burung Hantu dapat melihat objek pada intensitas cahaya yang rendah.
Banyak spesies burung Hantu yang memiliki telinga asimetris, di mana ukuran tinggi daun telinganya berbeda satu sama lain. Konfigurasi telinga ini membuat pendengaran burung Hantu lebih unggul dan memiliki kemampuan untuk menentukan posisi mangsa, bahkan ketika ia tidak dapat melihat mangsanya.
Beberapa spesies burung Hantu memiliki jumbai (seperti telinga) di kepala, tetapi itu sebenarnya bukanlah telinga. Jumbai bulu ini muncul untuk menunjukkan mood burung, membantunya dalam kamuflase, atau digunakan untuk menunjukkan agresi.
Bentuk muka rata dan bulat pada burung Hantu mampu menyalurkan suara ke telinga burung dan meningkatkan volumenya sebanyak 10 kali lipat untuk membantunya mendengar suara-suara yang tidak dapat dideteksi manusia.
Burung Hantu memiliki bulu khusus dengan pinggiran lunak dan bulu utama kaku. Bagian bulu yang kaku untuk mengurangi kebisingan, sementara tepi bulu yang lunak untuk mengurangi turbulensi. Lalu, bulu-bulu halus yang menutupi permukaan sayap berfungsi untuk mengurangi suara. Sayap yang lebar dan tubuh yang ringan juga menjadikannya makhluk terbang yang senyap. Hal ini menjadikan burung Hantu lebih mudah menangkap mangsa.
Burung Hantu memiliki kaki zygodactyl dengan dua jari-jari kaki menunjuk ke depan dan dua jari-jari kaki menunjuk ke belakang. Konfigurasi ini memberikan cengkeraman yang lebih kuat sehingga mereka dapat menjadi predator yang menakutkan.
Burung Hantu jenis Barn Owl dan Serak Jawa (Tyto alba) bisa makan 1.000 ekor tikus dalam setahun, dan banyak petani mencoba mengundang burung ini untuk membantu mengendalikan populasi tikus di lahan pertanian.
Burung Hantu adalah hewan karnivora yang memangsa tikus, mamalia berukuran kecil atau sedang, serangga nokturnal, ikan, dan burung lainnya. Setelah mencerna makanan mereka, burung Hantu memuntahkan pelet keras yang terdiri atas serpihan tulang, bulu, gigi, dan material lainnya yang tidak bisa dicerna.
Burung Hantu jenis Macan memiliki sifat predator yang kuat dan gemar memangsa burung Hantu lainnya yang lebih kecil.
Pada sebagian besar spesies burung Hantu, jenis kelamin betina lebih besar, lebih berat, dan lebih agresif dari pejantan. Jika sifatnya dimorfik, betina sering memiliki warna yang lebih kaya dibandingkan pejantan.
Tidak semua burung Hantu mengeluarkan suara, tapi sebagian jenis burung Hantu dapat membuat berbagai jenis suara, seperti memekik, melengking, menyalak, dan mendesis. Selama musim bersarang, suara burung Hantu sering terdengar hingga beberapa kilometer.
Burung Hantu termasuk hewan nokturnal karena lebih banyak aktif di malam hari. Meski begitu, terdapat beberapa jenis burung Hantu yang terlihat di siang hari, salah satunya burung Hantu Hedwig milik Harry Potter.
Burung Hantu umumnya mempunyai sifat penyendiri (soliter). Oleh karena itu, burung Hantu tidak pernah terlihat berkelompok dengan burung Hantu lainnya.
Burung Hantu adalah salah satu hewan paling setia karena hanya kawin sekali seumur hidup.
Dalam bahasa Inggris, sekelompok burung hantu disebut parliament, wisdom, atau study. Sedangkan bayi burung Hantu disebut owlet.
Burung Hantu sudah lama menjadi simbol budaya, bahkan burung Hantu sempat ditemukan pada lukisan gua di Perancis, dalam tulisan hieroglif Mesir, dan dalam seni suku Maya. Sementara di Yunani kuno, burung Hantu merupakan lambang dari kebijaksanaan.
Ancaman terbesar bagi burung Hantu adalah hilangnya habitat, pestisida yang meracuni burung, persediaan makanan, serta penganiayaan manusia karena mitos yang negatif.
Mitos burung Hantu
Dulu banyak orang menganggap bahwa melihat burung Hantu yang terbang di sekitar rumah merupakan pertanda akan terjadi kematian di dalam keluarga.
Bangsa Romawi dan Yunani mempercayai bahwa burung Hantu adalah jelmaan para penyihir. Suara jeritan burung Hantu dianggap sebagai pertanda kematian. Seperti halnya kematian Agrippa, Julius Caesar, Commodus Aurelius, dan Augustus Caesar yang semua kematiannya telah diprediksi oleh burung Hantu.
Sejarawan terkenal Romawi, Pliny, pada tahun 77 M mencatat kemunculan burung Hantu dengan suaranya yang menakutkan selalu menjadi pertanda berita buruk. Oleh karena itu, burung Hantu dianggap sebagai burung yang paling buruk dan sangat terkutuk.
Di Wales, mendengar suara burung Hantu di malam hari adalah pertanda bahwa salju akan datang atau pertanda bahwa salah seorang dari gadis-gadis di desa akan mencari kekasih dan kehilangan kesuciannya.
Di China, burung Hantu dianggap sebagai pembawa keberuntungan atau hoki.
Memajang kulit burung Hantu di dinding bangunan pertanian dianggap membawa keberuntungan dan dapat melindungi warga dari kejahatan.
Kaldu burung Hantu dapat mengurangi gejala batu rejan. Selain itu, makan telur burung Hantu konon berkhasiat membantu meningkatkan penglihatan, mencegah serangan epilepsi, dan membuat orang tersadar ketika sedang mabuk.
Di Inggris kuno, ada anggapan bahwa dengan memasak dan memakan mata burung Hantu yang sudah dicampur dengan ramuan khusus akan membuat penglihatan manusia menjadi tajam, setajam mata burung Hantu. Bahkan di India, ada yang memakan mata burung Hantu secara langsung.
Dalam kelompok suku Aborigin, di beberapa negara seperti Australia, burung Hantu dianggap suci. Mereka mempercayai bahwa burung Hantu adalah jelmaan dari roh orang-orang yang sudah meninggal.
Dalam suku Apache, berkembang mitos bahwa bermimpi tentang burung Hantu, konon katanya adalah pertanda bahwa kematian orang tersebut akan segera datang.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar