Kamis, 29 November 2018

Mitos Seputar Menstruasi ( Haid )

Nah nih untuk kaum hawa atau wanita seringkita dengar banyak larangan bagi yang lagi menstruasi, Berikut Mitosnya :

1. Menstruasi adalah cara tubuh ’membersihkan’ dirinya sendiri
Darah haid seringkali dibilang sebagai “darah kotor”, sehingga menstruasi dianggap sebagai cara bagi tubuh untuk ‘membersihkan’ diri  sendiri setiap bulan. Sekilas, pernyataan ini begitu sangat ilmiah, namun menurut Maria Sophocles, M.D dokter kebidanan dan kandungan mengatakan jika dilihat secara teori, anggapan tersebut adalah salah.

Menstruasi menandai akhir dari rutinitas bulanan rahim, di mana lapisan jaringan rahim tumbuh sebagai persiapan akan kehadiran embrio. Nah, jika tidak ada embrio yang hadir, maka jaringan ini akan luruh bersama darah. Hal inilah yang disebut dengan menstruasi.

2. Minum dingin menunda datangnya menstruasi
Banyak orang percaya jika mengonsumsi minuman dingin saat menstruasi akan menunda datangnya si tamu bulanan, karena darah haid akan membeku “kedinginan” dan dinding rahim mengeras. Faktanya, minuman dingin tidak berpengaruh apapun pada kelancaran atau terhambatnya menstruasi seseorang.

Pasalnya menstruasi berhubungan langsung dengan sistem reproduksi wanita, sedangkan minum dan makan berhubungan dengan sistem pencernaan. Sehingga secara medis tidak benar adanya pengaruh antara minuman yang Anda konsumsi dengan adanya gangguan pada haid karena sistem pencernaan dan sistem reproduksi terpisah dan tidak ada hubungannya satu sama lain.

Perlu diketahui jika pada dasarnya ada tiga penyebab yang membuat menstruasi seseorang tidak lancar. Pertama, masalah pada dinding rahim. Kedua, masalah hormonal dari indung telur sehingga tidak haid. Sedangkan yang terakhir, masalah dari hormonal otak seperti stres, olahraga yang berlebihan dan lain sebaginya. Jadi, air dingin bukan menjadi penyebab siklus menstruasi terhambat.

3. Dilarang keramas saat menstruasi
Selain dilarang minum dingin, mitos seputar menstruasi lainnya adalah soal larangan keramas saat menstruasi. Sekalipun ingin keramas lebih baik menggunakan air hangat daripada air dingin. Mitos itu beredar karena adanya kepercayaan jika sedang menstruasi maka pori-pori kulit kepala akan terbuka lebar sehingga rentan mengalami sakit kepala.

Faktanya, menstruasi tidak berkaitan dengan seseorang perlu keramas atau tidak. Tidak dipungkiri jika selama menstruasi wanita memang akan merasakan hal-hal yang tidak nyaman seperti sakit kepala. Namun, sakit kepala tersebut berkaitan dengan premenstrual syndrome (PMS), bukan disebabkan oleh keramas. Keramas justru dibutuhkan untuk menjaga kebersihan organ tubuh. Kalau rambut bersih dan wangi, Anda tentu juga lebih nyaman dan percaya diri, kan?

4. Minum soda mempercepat menstruasi
Mitos menstruasi yang satu ini pada dasarnya sama dengan soal larangan minum air dingin saat menstruasi. Jadi, mitos soal minum soda bisa memperlancar menstruasi sampai saat ini tidak bisa dibuktikan kebenaran secara ilmiah.

Hal ini disebabkan makanan dan minuman yang Anda konsumsi tidak mempengaruhi jalannya menstruasi menjadi lebih cepat atau lebih lambat. Karena pada dasarnya makanan dan minuman yang dikonsumsi seseorang akan berjalan masuk ke lambung dan usus. Sedangkan menstruasi sendiri itu terjadi di rahim atau saluran reproduksi. Jadi, tidak ada hubungannya antara lambung dengan saluran reproduksi.

5. Siklus menstruasi harus 28 hari
Pertama-tama, penting untuk dipahami bahwa siklus menstruasi setiap wanita tidak selalu sama. Itu sebabnya, tidak semua wanita mempunyai siklus menstruasi selama 28 hari. Jadi, Anda tidak perlu khawatir kalau siklus menstruasi Anda lebih pendek atau lebih panjang dari 28 hari.

Pasalnya, wanita memiliki siklus menstruasi berkisar dari 21-35 hari. Hal ini dipengaruhi oleh beberapa hal misalnya, fluktuasi berat badan, kegiatan yang sedang dijalani, stres, pengobatan, dan lainnya. Tidak hanya itu, seiring dengan bertambahnya usia, siklus menstruasi bagi sebagian wanita akan memendek.

6. Tidak boleh berenang
Saat menstruasi, seseorang mungkin akan memilih untuk tidak berenang. Selain takut karena warna air kolam yang dapat berubah jadi merah, mereka juga menilai tekanan air pada kolam renang dapat menghentikan siklus menstruasi. Padahal, berenang tidak akan menyebabkan apapun pada seseorang yang sedang menstruasi. Seseorang yang biasanya memilih untuk tidak berenang pada dasarnya karena rasa kurang nyaman. Namun, hal itu bukanlah persoalan besar yang harus diributkan.

Tidak hanya itu. Katanya, perempuan tidak boleh berenang di laut ketika sedang haid karena takut dimangsa hiu yang mencium bau darah. Namun pada kenyataanya, angka serangan hiu lebih banyak dialami pria dibanding wanita dengan rasio 9:1. Sampai saat ini bahkan belum ada penelitian yang membuktikan jika wanita yang sedang menstruasi mengalami insiden serangan hiu yang lebih tinggi dibanding orang lainnya.

7. Dilarang berhubungan seks saat menstruasi
Banyak orang yang beranggapan jika melakukan hubungan seks saat menstruasi adalah hal yang menjijikan atau bahkan terkesan jorok. Padahal, menurut beberapa ahli melakukan hubungan seksual saat menstruasi memiliki beberapa manfaat. Misalnya membantu meringkan kram perut. Hal ini dikarenakan gairah seksual dan orgasme melibatkan kontraksi otot dan pelepasan yang dapat membuat kram perut jadi lebih baik. Tidak hanya itu, darah menstruasi juga bisa jadi pelumas alami.

Meski begitu, perlu dipahami jika berhubungan seks saat menstruasi haruslah dibicarakan terlebih dahulu dengan pasangan Anda. Pasalnya, preferensi dan kebutuhan seksual setiap orang berbeda-beda. Jika Anda dan pasangan merasakan nyaman dengan ide berhubungan seks saat menstruasi, maka lakukanlah. Namun, penting untuk tetap melakuan seks yang aman saat Anda sedang menstruasi untuk mengurangi risiko terkena infeksi ataupun menularkan penyakit kelamin.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar